.jpg "Mengenal App Permission")
Beredarnya aplikasi yang sudah disusupi malware di Play Store kerap membuat pengguna perangkat Android khawatir ketika akan menginstal aplikasi baru. Beragam cara dilakukan untuk mencegah masuknya malware berbahaya tersebut ke ponsel. Memasang antivirus tidaklah menjamin perangkat kalian terbebas dari ancaman tersebut.
Untuk itu kalian harus mewaspadai app permission apa saja yang dipersyaratkan oleh sebuah aplikasi sebelum menginstalnya. Berikut penjelasan lengkap soal App Permission secara singkat berikut ini:
Apa itu App Permission?
1. Setiap aplikasi Android mengharuskan adanya otorisasi dari pengguna sebelum melakukan serangkaian tindakan seperti mengakses konten SD card atau daftar kontak.
2. Dengan adanya kewajiban otorisasi tersebut, maka sebelum menginstal aplikasi pengguna akan diberitahukan mengenai aktivitas apa saja yang akan diambil oleh aplikasi bersangkutan.
3. Daftar aktivitas apa saja yang akan dilakukan oleh aplikasi inilah yang disebut sebagai app permission.
4. Dengan mengenali app permission sebelum menginstal sebuah aplikasi, pengguna dapat terhindar dari menginstal sebuah aplikasi yang dapat menguras pulsa atau bahkan membocorkan data pribadi pengguna.
5. Ketika pengguna akan menginstal aplikasi dari Play Store, pengguna dapat melihat app permission.
Contoh dan Fungsi App Permission
Hampir semua pengguna umumnya tidak memperhatikan app permission saat akan menginstal sebuah aplikasi atau game. Nah untuk melihat app permission apa saja yang ada pada aplikasi yang sudah terlanjur di instal, pengguna dapat masuk ke settings->apps dan memilih satu persatu aplikasi terkait.
.jpg "Mengenal App Permission")
Berikut adalah contoh App Permission yang perlu diwaspadai :
Dengan memberikan izin aplikasi untuk mengakses jaringan internet, maka pengguna memberikan kepercayaan pada aplikasi tersebut untuk menggunakan jalur internet. Pada situasi normal, aplikasi tersebut akan menggunakannya untuk menayangkan iklan atau memperoleh informasi yang dibutuhkan dari internet. Namun demikian izin tersebut dapat dieksploitasi oleh malware untuk membocorkan data pribadi pengguna bila dikombinasikan dengan izin untuk mengubah atau menghapus konten pada USB storage.
Dengan adanya keleluasaan untuk mengubah atau menghapus konten, aplikasi dan game yang terinstal dapat secara bebas mengakses USB storage untuk melakukan perubahan yang mencakup penyimpanan atau penghapusan data. Ketika selesai bermain game, seluruh data yang menyangkut aktivitas bermain akan secara otomatis tersimpan supaya dapat dipakai lagi nanti ketika melanjutkan bermain game. Akan tetapi pada sebuah aplikasi yang telah disusupi malware, otorisasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengupload konten dalam USB storage tersebut ke internet.
Jika pengguna menginstal sebuah aplikasi dialer alternatif, maka aplikasi tersebut secara otomatis akan memiliki kemampuan yang sama untuk melakukan panggilan. Aplikasi sms pihak ketiga juga umumnya sudah dibekali dengan kemampuan yang sama untuk secara langsung menghubungi nomor kontak yang berasal dari seluruh pesan sms yang masuk. Izin yang diberikan tersebut pada saat yang sama juga dapat dieksploitasi oleh malware untuk memata-matai pembicaraan dengan melakukan panggilan secara diam-diam ke nomor tertentu dan secara ilegal merekam pembicaraan tersebut.
Ketika pengguna menginstal aplikasi sms pihak ketiga, tentu saja aplikasi tersebut akan meminta izin agar dapat mengirim pesan atas nama pengguna. Demikian pula bila menginstal sebuah aplikasi sosial media yang memerlukan login atau verifikasi melalui sms. Akan tetapi bila pengguna menemui sebuah aplikasi yang meminta izin untuk mengirim pesan meski pada dasarnya aplikasi tersebut tidak membutuhkannya, maka menghindari untuk menginstal aplikasi tersebut tentu merupakan langkah pencegahan yang perlu ditempuh.
Jika menginstal Facebook, tentu akan diminta untuk menyetujui app permission ini agar dapat melakukan sinkronisasi kontak ponsel dengan kontak teman Facebook. Hal ini juga berlaku untuk aplikasi sosial media lain dengan tujuan agar dapat dengan mudah menemukan teman berdasarkan kontak telepon atau email yang di miliki. Demikian pula pada aplikasi chatting yang menambahkan teman berdasarkan nomor ponsel yang tersimpan dalam kontak. Tentu saja izin seperti ini juga dapat disalah gunakan untuk membocorkan informasi pribadi atau lebih buruk lagi untuk menularkan virus atau malware berbahaya kepada seluruh teman kontak.
Bila menyetujui sebuah aplikasi untuk mengetahui lokasi pengguna, maka aplikasi tersebut dapat memanfaatkannya untuk memandu pengguna dalam bernavigasi. Dengan melacak lokasi pengguna, aplikasi bersangkutan juga dapat membantu pengguna check-in ke lokasi yang sedang di kunjungi. Namun begitu, kemampuan untuk melacak lokasi ini kerap dimanfaatkan untuk memenuhi ponsel pengguna dengan pesan sms tawaran diskon atau iklan ajakan untuk berkunjung ke tempat tertentu yang lokasinya ada di sekitar pengguna.
Demikian sedikit penjelasan mengenai Mengenal App Permission.
Semoga Bermanfaat.